Rabu, 29 Desember 2021
Mengelola Taman Bacaan
Sabtu, 18 Desember 2021
Blog Sebagai Sarana Pembelajaran
Jumat, 17 Desember 2021
Membuat Cover Buku Yang Menarik
Bapak Fajar Tri Laksono, seorang guru di SD Pembangunan dan tutor SPNF-SKB kabupaten Sidoarjo sejak tahun 2007 hingga sekarang. Pendidikan terakhir S2 Teknologi Pendidikan Universitas Adibuana Surabaya ( 2012-2014 ).
"Sebagus-bagusnya desain cover buku, pasti ada yang tidak suka. Sejelek-jeleknya desain cover buku pasti ada yang suka "
Beliau membuka dengan sebuah quotes yang bermakna bahwa penilaian sesuatu yang dalam hal ini adalah ide desain cover sebuah buku bersifat relatif, tergantung selera orang yang melihat. Lalu untuk apa kita perlu membuat cover yang menarik?. Tentunya agar meminimalisir penilaian tidak tertarik seseorang terhadap buku kita. Dan bagi orang yang tertarik pastilah akan timbul kesan positif terhadap buku itu.
Sebelum kita lanjutkan, mari kita lihat prestasi-prestasi yang pernah ditoreh oleh beliau.
Bagaimana cara Pak Fajar mendesain sebuah cover hingga tampak menarik ?
1. Pilih Software Desain Cover Buku, misalkan Canva.
2. Pilih Elemen Grafis
3. Tentukan Dimensi Penutup, misalkan jika ingin membuat e-book, kita bisa menentukan berapa ukuran yang kita inginkan.
4.Pemilihan Tipografi yaitu pemilihan huruf-huruf di sampul buku. Jenis huruf dengan karakter yang kuat sesuaikan dengan tema.
5. Kumpulkan umpan balik berupa menanyakan pendapat pembaca.
Pak Fajar menambahkan bahwa ternyata membuat sebuah cover buku memerlukan keterlibatan perasaan kita. Itulah yang membuat desain cover menjadi hidup. Seperti gambar berikut :
Pada prosesnya, beliau menggunakan laptop core 17 generasi 8 dengan memori 16 GB. Aplikasi tambahan berupa photosop dan ilustrator pada laptopnya. Pekerjaan pembuatan cover memerlukan waktu 2 sampai 3 hari.
Demikian materi terkait pembuatan cover buku yang menarik, semoga kita dapat lebih selektif memilih desainer cover buku kita nantinya. Mau tak mau desain cover yang menarik akan meningkatkan penjualan buku yang kita terbitkan. Silahkan dicoba...👌
Rabu, 15 Desember 2021
Komitmen Menulis di Blog
Narasumber : Dedi Dwitagama
Moderator :
Apakah Anda seorang guru yang juga blogger?
Pertanyaan yang gampang-gampang susah untuk dijawab. Saya juga seorang guru yang telah memiiki blog beberapa bulan lalu. Semangat sekali ketika baru memulai memikirkan nama blog, lalu mengisinya dengan satu judul puisi. Di hari berikutnya mulai menggoreskan pena untuk menyusun resume dari pelatihan menulis bersama Om Jay. Saya sengaja menyediakan waktu untuk menulis pada menjelang subuh. Namun sayang seribu sayang, semangat yang membara lama kelamaan surut dan hampir padam. Tidak ada kambing hitam dalam hal ini, hanya saja saya merasa sedikit sekali minat untuk membangun kekuatan dari dalam. Entah mengapa rasanya aktivitas sehari-hari sangat menyita waktu. Aktivitas menulis tak tampak lagi. Menyusun resume dari pelatihan di whatsapp seolah-olah hanya ada di otak tanpa tahu kapan sempat dituangkan dalam tulisan. Pesan whatsapp hingga beratus-ratus. Oh My God.. :D
Apakah Anda memiliki masalah yang sama?
Jika iya mari kita sama-sama menyimak paparan seorang Dedi Dwitagama dengan tema “ Komitmen Menulis Di Blog “.
Dedi Dwitagama. Seorang guru matematika (hmm..same with me :D) di SMKN 50 Jakarta. Menulis di blog sejak 2005 di platform blogspot. Bagi Pak Dedi, sapaan untuk Dedi Dwitagama, menulis di blog seperti meninggalkan jejak tentang apa yang kita lakukan, pikirkan dan rencanakan. Beliau menunjukkan komitmennya untuk selalu menuliskan ide-idenya di blog miliknya. Pernah juga menulis walau hanya 3 baris tulisan, namun ada saja orang lain yang membaca dan berkomentar. Hal ini membuat beliau selalu semangat dan senang untuk menuliskan idenya di blog. Sisi lain dari nge-blog adalah membawa beliau keliling Indonesia dan negara tetangga tanpa biaya sendiri.
Bagaimana agar isi tulisan kita banyak dibaca orang?
Pak Dedi hanya menulis dan memposting tulisannya. Google akan bekerja untuknya. Jadi beliau tidak perlu mempromosikan kontennya. Setiap ada kesempatan misalkan sedang menunggu istri belanja, menunggu boarding pass, jalan-jalan dan lainnya, beliau menyempatkan untuk membuat tulisan di blognya. Agar banyak dikunjungi pembaca, postinglah sebanyak-banyaknya tulisan yang dibutuhkan oleh banyak orang. Lakukan juga blogwalking agar mereka juga mengunjungi kita. Blogwalking juga bermanfaat untuk mengatasi saat tidak ada ide.
Berdasarkan pemaparan beliau, saya menarik sebuah kesimpulan bahwa kunci agar kita semua dapat menjga komitmen menulis di blog adalah :
1. Menulis di setiap ada kesempatan.
2. Menulis sesuai kemampuan
3. Dokumentasikan setiap kegiatan.
4. Jangan pedulikan komentar negative orang lain
5. Yakinlah bahwa perbuatan baik akan membuahkan kebaikan
Demikian paparan singkat namun jelas dari bapak Dedi Dwitagama. Tulisan ini semoga menjadi pemicu siapa saja yang membaca dan berkomitmen untuk “menghidupkan” tulisannya di blog. Let’s Try !
Angka Kredit Sebuah Buku
Selasa, 14 Desember 2021
Menulis Autobiografi
Materi tentang menulis autobiografi disajikan oleh Bapak Suparno, S.Pd, M.Pd mennjawab ketidaktahuan saya tentang bagaimana seharusnya menulis autobiografi seseorang.
Bapak Suparno, S.Pd, M.Pd adalah kepala SMPN 2 Karangrejo, Magetan. Beliau adalah seorang penulis dan motivator literasi yang telah menulis sembilan buku solo.
Berikut ini adalah langkah-langkah dalam menulis buku autobiografi yang disampaikan oleh Bapak Suparno, M.Pd.
1. Membuat kerangka tulisan.
Misalkan tentang kelahiran, riwayat pendidkan, pekerjaan, pernikahan, dan sebagainya termasuk pengalaman berharga dalam menjalani kehidupan.
2. Menyiapkan data pendukung
Data bisa berupa foto, buku diary dan lainnya.
3. Membuat jadwal menulis dan mematuhi jadwal yang tela dibuat.
4. Menulis per sub judul.
Fokuslah pada kerangka yang sudah kita buat.
5. Menyisipkan subjudul yang diperoleh dari proses menulis pada urutan yang sesuai terkait sejarah perjalanan kehidupan kita.
6. Menyisipkan kata-kata mutiara yang menginspirasi pada bagian atas tulisan, sebelum uraian tulisan.
7. Editing secara menyeluruh
8. Meminta jasa editing orang lain
9. Membuat cover
10. Meminta dituliskan kata pengantar oleh orang yang terkenal
11. Mengirimkan kepada penerbit untuk diterbitkan
Terkait dengan menulis autobiografi, kita bisa memulai dengan riwayat nenek moyang kita agar generasi berikutnya mengenal pula nenek moyang mereka. Bagaimana jika ingin menuliskan tentang orang lain ?. Boleh saja, asalkan kita sudah meminta izin orang tersebut atau keluarganya. Setelah ditulis, kita perlu melakukan klarifikasi agar tidak menjadi masalah di kemudian harri. Lalu bolehkan kita menuliskan sisi negatif dari subjek tulisan kita?. Jawabannya tidak boleh. Tulislah sisi positifnya saja atau sisi yang inspiratif bagi pembaca. Kemudian teknik penulisan bisa berupa artikel, cerita, atau petikan dialog.
Itu tadi beberapa langkah dan serba serbi tentang bagaimana menulis autobiografi. Di sesi penutup beliau bapak Suparno, M.Pd meninggalkan beberapa baris tulisan dengan kedalam makna.
" Penulis itu seperti jarum jam, dilihat orang ataupun tidak, dia akan tetap berputar. Penulis itu seperti matahari. Dilihat orang ataupun tidak, dia akan tetap bersinar. Penulis itu seperti bintang. Dilihat orang atau tidak, dia akan tetap bercahaya ". ( Suparno )
Let's try !.
Salam literasi.
Langkah Menyusun Buku Secara Sistematis
Bapak Yulius Roma Patendean, S.Pd lahir di Salubarani, Gandangbatu, Silanan, Kabupaten Tanatoraja pad 6 Juli 1984. Lulusan pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Kristen Indonesia Toraja ( 2003-2007 ) dan pendidikan S2 di Institut Agama Kristen Negeri Toraja ( 2019-2021 ). Tahun 2015 hingga sekarang sebagai guru bahasa inggris di SMAN 5 Tana Toraja.
Beliau telah menulis sembilan buku solo dengan penerbit Andi Offset, UT, dan Penerbit Indie. Selain itu ad 3 buku antologi. Pernah meraih dua medali emas dan tiga medali perunggu Gurulympics PGRI tahun 2020 dan guru berprestasi jenjang SMA propinsi Sulawesi Selatan tahun 2021.
Kali ini bapak Yulius membagikan materi melalui tautan youtube di : https://www.youtube.com/watch?v=eePQwyHAcjw&t=13s
Selasa, 07 Desember 2021
MELANGKAH BERSAMA SMK NEGERI 2 PANGKALPINANG...
Selamat datang di SMK Negeri 2 Pangkalpinang, sekolah teknologi yang kini tengah berkembang untuk selangkah lebih maju dengan menerapkan kurikulum Program Keunggulan ( PK ) dengan Bapak Rafajar, M.TI sebagai PLT ( Pelaksana Tugas ).
Sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada tahun 1986 STM Negeri Pangkalpinang menambah 2 (dua) jurusan yang baru yaitu jurusan otomotif dan elektronika, sehingga menjadi 5 jurusan. Berdasarkan kebijakan Direktorat Pendidik Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 1993 Sekolah Teknologi Menengah (STM) berubah nama menjadi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) kelompok Teknologi dan industri, demikian juga halnya dengan STM Negeri Pangkalpinang berubah nama menjadi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Pangkalpinang.
Menjadi pusat pendidikan dan pelatihan teknologi rekayasa serta teknologi informasi dan komunikasi yang menghasilkan tenaga kerja profesional siap memasuki pasar kerja global berbasis produk unggulan berbudaya lingkungan.
Misi
Menjadikan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Teknologi Industri/Informasi yang Profesional Sesuai Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
Melaksanakan Sistem Pendidikan Kejuruan yang Kreatif, Inovatif dan akuntabilitas yang berorientasi pada kepuasan pelanggan.
Menghasilkan Tamatan yang Mandiri, adaptif dan inovatif.
Memberikan Layanan produk dan Jasa bidang Teknologi dan Informasi Kepada Masyarakat dan Stakeholder.
- Ada 10 kompetensi keahlian yang tersedia di SMKN 2 Pangkalpinang :
- 1. Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan (DPIB)
- 2. Bisnis Konstruksi dan Properti (BKP)
- 3. Elektronika Industri (ELIND)
- 4. Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL)
- 5. Teknik Pemesinan (PM)
- 6. Teknik Pengelasan (LAS)
- 7. Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (KRO)
- 8. Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (BSM)
- 9. Teknik Komputer Jaringan ( TKJ )
- 10. Multimedia ( MM )
Minggu, 05 Desember 2021
Profil
Aini Esh Shofa, S.Pd.I. Lahir di Kebumen, Jawa Tengah pada 28 Juni 1981. Putri ke-4 dari 6 bersaudara, buah cinta Alm. Bapak Muhadi Suhedi dan Ibu Siti Chamimah. Riwayat pendidikan Formal :
1. SDN Jatimalang, Klirong, Kebumen, Jawa Tengah
2. MTsN Klirong, Kebumen, Jawa Tengah
3. SMUN 1 Kebumen, Jawa Tengah
4. S1 Pendidikan Matematika Universitas Islam Negeri ( UIN ) Sunan Kalijaga Yogyakarta
Riwayat Pendidikan Non Formal :
1. Ponpes Alhuda, Jetis, Kutosari, Kebumen, Jawa Tengah
2. Ponpes Nurul Ummah, Kotagede, Yogyakarta, DIY
Penulis memulai aktivitas mengajar matematika di SMP Nurul Ummah, Yogyakarta pada tahun 2005. Dilanjutkan mengajar di SMK Ma'arif 9 Kebumen pada 2006-2009. Sejak diterima sebagai ASN di pemerintah kota Pangkalpinang, penulis memulai kembali profesi mengajarnya di SMKN 2 Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung dari 2009 hingga sekarang.Penulis menikah dengan Zen Faozi, M.Pd pada 2012 dan dikaruniai 3 buah hati. Dua orang putri yaitu Fatimah Fauzi dan Khadijah Fauzi, serta seorang putra, Yahya Fauzi. Selain mengajar di sekolah, penulis juga menyempatkan menulis di sela-sela kesibukannya. Beberapa buku antologi yang telah terbit diantaranya adalah Buku Antologi Pantun, Writing is My Passion 2, Bangga Menjadi Orang Indonesia dan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Saat ini masih berproses untuk menerbitkan buku solo dengan bergabung bersama Grup Belajar Menulis yang diselenggarakan oleh PGRI. Motto dalam hidupnya adalah " Menggapai ridha Allah SWT "
Rangkuman Koneksi Antarmateri Modul 3.1_Aini Esh Shofa
Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebaikan Sebagai Pemimpin " Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka...
-
Salam dan Bahagia... Perkenalkan saya Aini Esh Shofa, Calon Guru Penggerak ( CGP ) angkatan XI dari SMK Negeri 2 Pangkalpinang, Kepulauan Ba...
-
Salam dan Bahagia,.. Bapak Ibu Guru dan pembaca yang berbahagia di seluruh Indonesia, sebelum saya menyajikan artikel untuk Anda semua, i...
-
Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebaikan Sebagai Pemimpin " Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka...