Jumat, 12 Juli 2024

1.2.j Koneksi Antar Materi Modul 1.2

Salam dan Bahagia...

Perkenalkan saya Aini Esh Shofa, Calon Guru Penggerak ( CGP ) angkatan XI dari SMK Negeri 2 Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung. Pada kesempatan yang baik ini saya ingin berbagi dengan pembaca yang budiman, tentang kesimpulan materi pada modul 1.2 pada pembelajaran Pendidikan Guru Penggerak.

Setelah mempelajari mudul 1.2 dengan beberapa aktivitasnya, saya dapat menarik kesimpulan yang pertama yaitu bahwa terdapat hubungan yang erat antara emosi, cara kerja otak, kebutuhan dasar manusia, daya untuk memilih, motivasi intrinsik, dan struktur sistemik lingkungan dengan pembentukan nilai-nilai dalam diri seseorang. Nilai-nilai positif terbentuk dari pembiasaan mengelola kemampuan berpikir logis, terstruktur, solutif dan kekuatan lain yang merupakan hasil kerja otak luhur. Pembiasaan ini melahirkan budaya positif yang mengandung nilai-nilai positif. Dengan memiliki nilai-nilai tersebut, kebutuhan kita sebagai manusia akan terpenuhi. Dengan kecakapan kolaborasi, seseorang akan diterima orang lain. Dengan kemandirian, seseorang memiliki kebebasan untuk memilih. Dengan kemampuan berinovasi, seseorang akan diakui kemampuannya. Dan dengan berrefleksi, seseorang akan “eksis” dalam menghadapi kehidupan.

Kedua, makna Profil Pelajar Pancasila dalam transformasi pendidikan adalah sebagai pedoman untuk para pendidik dalam membangun karakter murid di ruang belajar yang lebih kecil. Pelajar pancasila di sini berarti pelajar sepanjang hayat yang kompeten dan memiliki karakter sesuai dengan nilai-nilai pancasila. Adapun gambaran profil pelajar pancasila adalah sebagai kesatuan dimensi pembentuk karakter yang tidak dapat dipisahkan. Dimensi pembentuk tersebut adalah beriman dan bertakwa kpada Tuhan Yang Maha Esa, Berkebhinekaan Global, Bernalar Kritis, Kreatif, Gotong Royong, dan Mandiri.

Ketiga, 5 peran guru penggerak yaitu menjadi pemimpin pembelajaran, menjadi Coach bagi guru lain, mendorong kolaborasi, mewujudkan kepemimpinan murid dan meggerakkan komunitas praktisi. Adapun nilai-nilai positif yang perlu dikembangkan oleh guru penggerak dalam rangka mengoptimalkan perannya diantaranya adalah : 1). berpihak pada murid bermakna segala keputusan yang diambil harus didasari semangat untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan murid. 2). Mandiri bermakna senantiasa memotivasi dirinya untuk berkembang tanpa menunggu tugas demi suatu perubahan ke arah yang lebih baik.

3). Reflektif bermakna senantiasa memaknai pengalaman yang terjadi di sekelilingnya. 4). Kolaboratif bermakna mampu membangun daya sanding dan rasa saling percaya dengan pemangku kepentinhgan di sekolah. 5) Inovatif bermakna mampu memunculkan gagasan segar dan tepat guna.

Keempat, bahwa keteladanan dan sistem pembiasaan yang konsisten di suatu lingkungan mempengaruhi penumbuhan nilai-nilai dalam diri seseorang. Sebagai guru penggerak diharapkan dapat memberi teladan kepada rekan sejawat terkait penerapan nilai-nilai guru penggerak. Jika kita belum mampu mempengaruhi mereka dalam perbaikan proses pembelajaran maka yang dapat kita lakukan adalah menarik perhatian mereka dengan membiasakan menerapkan nilai-nilai kolaboratif, mandiri, berpihak pada murid, reflektif dan inovatif dalam aktivitas pembelajaran kita dengan murid.

Kaitan antara kedua modul tersebut adalah bahwa segala keputusan yang diambil oleh guru harus didasari semangat untuk menciptakan pembelajaran yang memerdekakan murid. Sebagai guru penggerak kita harus memulai perubahan demi terwujudnya merdeka belajar tersebut. Caranya adalah dengan mengoptimalkan penerapan nilai-nilai guru penggerak agar peran guru menjadi maksimal.

 

Refleksi 4P

Peristiwa : Hal paling penting yang mencerahkan saya dalam proses pembelajaran Modul 1.1 sampai Modul 1.2 adalah pemahaman bahwa seorang anak telah membawa kodratnya masing-masing, sebagai guru kita hanya menuntunnya memaksimalkan potensi-potensi baik yang sudah ada namun belum optimal dan membiarkan potensi buruknya agar tidak berkembang.

Selanjutnya yang mencerahkan bagi saya adalah bahwa sikap membiasakan “berpikir lambat” untuk membuat suatu keputusan adalah sangat dianjurkan agar membuahkan solusi yang tepat. Proses berpikir ini memerlukan bebagai pertimbangan yang matang dan analisis yang memadai. Sebagai guru hendaknya menggunakan pola pikir positif, kepercayaan dan nilai-nilai positif dalam menjalankan perannya.

Perasaan : Saat hal itu terjadi saya merasa bagaikan orang yang spesial karena mendapat cahaya ilmu yang sangat penting yang tidak setiap orang memahami hal ini.

Pembelajaran : Dahulu saya berpikir bahwa seorang anak bisa kita bentuk sesuai keinginan kita. Sekarang saya berpikir bahwa hal itu tidak benar karena setiap anak membawa kodratnya masing-masing yang harus kita optimalkan potensi baiknya agar baik laku nya sehingga mampu meraih kebahagiaan sebagai seorang manusia.

Dahulu saya berpikir bahwa berpikir cepat dalam memutuskan sesuatu akan cepat menyelesaikan masalah namun ternyata sebaliknya.

Penerapan ( Rencana ke depan ) : Pengembangan diri yang sederhana, konkret dan rutin yang dapat saya lakukan sendiri dari sekarang untuk membantu menguatkan nilai-nilai dan peran saya sebagai guru penggerak adalah mengikuti pelatihan-pelatihan mandiri, melakukan refleksi rutin terhadap proses pembelajaran di kelas, memberikan ruang untuk murid mengekplorasi kemampuan dan minatnya, berkolaborasi dengan rekan guru mata pelajaran terkait penggunaan media belajar yang inovatif dan menyenangkan.

Demikian kesimpulan dari Modul 1.2 dan kaitan Modul 1.1 dengan Modul 1.2 serta refleksi dari kegiatan pembelajaran Modul 1.2. 

Semoga bermanfaat.

Guru Penggerak, Tergerak, Bergerak, Menggerakkan !

 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Koneksi Antar Materi Modul 2.1

  " Semua pen g etahuan terhubung ke semua pengetahuan lainnya. Yag menyenangkan adalah membuat koneksinya". ( Arthur Aufderheide ...