Assalamu'alaikum wr wb,
Salam dan
sejahtera untuk kita semua..
Pembaca yang
budiman, para guru hebat di mana saja berada..
Saya, Aini Esh
Shofa akan menceritakan tentang hasil refleksi saya mengenai modul 2.3 "
Coaching dalam Supervisi Akademik" yang telah saya pelajari. Saya
merefleksikan dengan model 4F/4P.
1. Facts/ Peristiwa
Kegiatan di
modul 2.3 ini diawali dengan Mulai dari diri. Kegiatan ini berupa refleksi
mengenai kegiatan supervisi akademik yang pernah saya alami dan harapan-harapan
dalam mempelajari modul ini. Kemudian kegiatan eksplorasi konsep. Pada tahap
ini saya mengeksplor sendiri materi tentang coaching melalui dukungan video.
Tahapan akhir kegiatan ini adalah berdiskusi bersama rekan CGP dalam
menghubungkan keterampilan coaching dengan supervisi akademik. Kegiatan
selanjutnya adalah ruang kolaborasi. Rukol tahap 1 kami melakukan praktik
coaching bersama rekan CGP yang dibagi dalam 7 kelompok. Jadi setiap kelompok
ada 2 CGP yang masing-masing harus memerankan sebagai Coach dan sebagai Coachee
dalam sesi daring. Pada ruang kolaborasi ke-2 kami melakukan praktik coaching
bersama rekan CGP yang sama, namun kali ini lebih tertata dengan memperhatikan
langkah-langkah "TIRTA" tentang supervisi akademik. Permasalahan
seputar pembelajaran di kelas dan kegiatan yang berhubungan dengan sekolah.
Kegiatan selanjutnya adalah Demonstrasi Kontekstual. Pada tahap ini saya
melakukan praktik mengobservasi rekan CGP dalam kegiatan supervisi akademik.
Selanjutnya
adalah elaborasi pemahaman bersama instruktur. Penjelasan yang mendalam terkait
coaching dan supervisi akdemik. Selanjutnya koneksi antar materi modul 2.3
dengan modul 2.1 dan 2.2 seta modul-modul sebelumnya. Modul 2.3 ditutup dengan
post test.
2. Feelings/ Perasaan
Perasaan saya
ketika mempelajari modul 2.3 ini yaitu penasaran saat mengenal kata "
coaching " untuk supervisi akademik. Senang karena ternyata ada panduan
yang jelas dan fleksibel dengan metode pilihan yang dipandang mampu digunakan
oleh seorang Coach dalam menggali unsur instrinsik dari seorang coachee
sehingga mampu mengeksplorasi pemikiran nya dan menemukan ide-ide baru yang
bahkan belum terpikirkan sebelumnya sebagai alternatif solusi dari permasalahan
yang dihadapi. Tertantang saat mempraktikkan coaching dengan sesama CGP yang
memerankan setiap peran baik sebagai coach, coachee ataupun observer/
supervisor. Dan optimis. Saya meyakini saya akan mampu melakukan praktik
coaching dengan rekan guru di sekolah nantinya.
3. Findings/ Pembelajaran
Pembelajaran
yang saya dapatkan dari mempelajari modul ini adalah bahwa supervisi seharusnya
dilaksanakan didasarkan pada prinsip coaching dan kompetensi inti coaching.
Coaching bisa digunakan oleh guru kepada rekan semisal untuk menyelesaikan
masalah pembelajaran di sekolah atau di kelas.Aataupun guru kepada murid dalam
rangka menggali potensi yang ada pada murid, tentunya dengan tetap menerapkan
prinsip yang ada, agar proses coaching dapat menjadi efektif dan berkelanjutan.
4. Future/ Penerapan
Sebagai
pemimpin pembelajaran, saya akan melakukan kegiatan coaching ini kepada
murid-murid saya untuk memaksimalkan dan mengembangkan potensi yang ada pada
mereka. Jika sebagai kepala sekolah saya akan berusaha menjadikan program
supervisi akademik menjadi kegiatan yang berkelanjutan dan dilakukan
menggunakan penedekatan coaching. Dengan begitu kegiatan Supervisi Akademik
tidak hanya formalitas penilaian terhadap guru saja namun bagaimana mampu
menumbuhkan semangat untuk berubah bagi para guru untuk menjadi lebih baik dan
meningkat kompetensinya sehingga para murid dapat mendapatkan kebutuhan
belajarnya dengan baik.
Demikian
Bapak/ Ibu guru hebat dan pembaca yang budiman. Semoga bermanfaat untuk kita
semua.
Salam
dan Bahagia..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar