Sabtu, 12 Oktober 2024

JURNAL DWI MINGGUAN MODUL 2.3

 Assalamu'alaikum wr wb,

Salam dan sejahtera untuk kita semua..

Pembaca yang budiman, para guru hebat di mana saja berada..

Saya, Aini Esh Shofa akan menceritakan tentang hasil refleksi saya mengenai modul 2.3 " Coaching dalam Supervisi Akademik" yang telah saya pelajari. Saya merefleksikan dengan model 4F/4P.

1. Facts/ Peristiwa

Kegiatan di modul 2.3 ini diawali dengan Mulai dari diri. Kegiatan ini berupa refleksi mengenai kegiatan supervisi akademik yang pernah saya alami dan harapan-harapan dalam mempelajari modul ini. Kemudian kegiatan eksplorasi konsep. Pada tahap ini saya mengeksplor sendiri materi tentang coaching melalui dukungan video. Tahapan akhir kegiatan ini adalah berdiskusi bersama rekan CGP dalam menghubungkan keterampilan coaching dengan supervisi akademik. Kegiatan selanjutnya adalah ruang kolaborasi. Rukol tahap 1 kami melakukan praktik coaching bersama rekan CGP yang dibagi dalam 7 kelompok. Jadi setiap kelompok ada 2 CGP yang masing-masing harus memerankan sebagai Coach dan sebagai Coachee dalam sesi daring. Pada ruang kolaborasi ke-2 kami melakukan praktik coaching bersama rekan CGP yang sama, namun kali ini lebih tertata dengan memperhatikan langkah-langkah "TIRTA" tentang supervisi akademik. Permasalahan seputar pembelajaran di kelas dan kegiatan yang berhubungan dengan sekolah. Kegiatan selanjutnya adalah Demonstrasi Kontekstual. Pada tahap ini saya melakukan praktik mengobservasi rekan CGP dalam kegiatan supervisi akademik.

Selanjutnya adalah elaborasi pemahaman bersama instruktur. Penjelasan yang mendalam terkait coaching dan supervisi akdemik. Selanjutnya koneksi antar materi modul 2.3 dengan modul 2.1 dan 2.2 seta modul-modul sebelumnya. Modul 2.3 ditutup dengan post test.

2. Feelings/ Perasaan

Perasaan saya ketika mempelajari modul 2.3 ini yaitu penasaran saat mengenal kata " coaching " untuk supervisi akademik. Senang karena ternyata ada panduan yang jelas dan fleksibel dengan metode pilihan yang dipandang mampu digunakan oleh seorang Coach dalam menggali unsur instrinsik dari seorang coachee sehingga mampu mengeksplorasi pemikiran nya dan menemukan ide-ide baru yang bahkan belum terpikirkan sebelumnya sebagai alternatif solusi dari permasalahan yang dihadapi. Tertantang saat mempraktikkan coaching dengan sesama CGP yang memerankan setiap peran baik sebagai coach, coachee ataupun observer/ supervisor. Dan optimis. Saya meyakini saya akan mampu melakukan praktik coaching dengan rekan guru di sekolah nantinya.

3. Findings/ Pembelajaran

Pembelajaran yang saya dapatkan dari mempelajari modul ini adalah bahwa supervisi seharusnya dilaksanakan didasarkan pada prinsip coaching dan kompetensi inti coaching. Coaching bisa digunakan oleh guru kepada rekan semisal untuk menyelesaikan masalah pembelajaran di sekolah atau di kelas.Aataupun guru kepada murid dalam rangka menggali potensi yang ada pada murid, tentunya dengan tetap menerapkan prinsip yang ada, agar proses coaching dapat menjadi efektif dan berkelanjutan.

4. Future/ Penerapan

Sebagai pemimpin pembelajaran, saya akan melakukan kegiatan coaching ini kepada murid-murid saya untuk memaksimalkan dan mengembangkan potensi yang ada pada mereka. Jika sebagai kepala sekolah saya akan berusaha menjadikan program supervisi akademik menjadi kegiatan yang berkelanjutan dan dilakukan menggunakan penedekatan coaching. Dengan begitu kegiatan Supervisi Akademik tidak hanya formalitas penilaian terhadap guru saja namun bagaimana mampu menumbuhkan semangat untuk berubah bagi para guru untuk menjadi lebih baik dan meningkat kompetensinya sehingga para murid dapat mendapatkan kebutuhan belajarnya dengan baik.

Demikian Bapak/ Ibu guru hebat dan pembaca yang budiman. Semoga bermanfaat untuk kita semua.

Salam dan Bahagia..

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rangkuman Koneksi Antarmateri Modul 3.1_Aini Esh Shofa

  Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebaikan Sebagai Pemimpin " Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka...