Pertemuan ke-15 ini menghadirkan narasumber yang super, ibu Musiin, M.Pd dengan dipandu oleh Ms. Phia dengan mengangkat tema yang tidak ringan yaitu Konsep Buku Non Fiksi. Bagi calon penulis berbakat yang ingin memulai dan berniat melahirkan karya berupa buku non fiksi mestinya ini merupakan sesuatu yang amat ditunggu. Mari kita simak bersama !
Ibu Musiin akrab dipanggil dengan panggilan ibu Iin. Beliau adalah seorang guru bahasa inggris dan juga seorang aktivis sosial di enam yayasan sosial. Beliau juga telah menyelesaikan satu buku karya bersama Prof. Eko Indrajit, tiga buku solo, dua buku antologi dan artikel ilmiah di media online.
Pada pelatihan kali ini bu Iin memaparkan tentang pola pada penulisan buku non fiksi yaitu :
1. Pola Hirarkis.
Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit, dari sederhana ke komplek. Contoh : Buku Pelajaran
2. Pola Prosedural
Buku disusun berdasarkan urutan proses. Contoh : Buku Panduan
3. Pola Kluster.
Buku disusun secara poin per poin. Contoh : Buku kumpulan tulisan
Langkah-langkah penulisan buku :
a. Pra tulis
b. Menulis Draf
c. Merevisi Draf
d. Menyunting Naskah
e. Menerbitkan
Selanjutnya kita simak uraian satu per satu :
Langkah 1. Ada sembilan kegiatan pada langkah pra tulis yaitu :
1. Mennetukan tema
2. Menemukan ide
3. Merencanakan jenis tulisan
4.Mengumpulkan bahan tulisan
5. Bertukar pikiran
6. Menyusun daftar
7. Meriset
8. Membuat mind-mapping
9. Menyusun kerangka
Tentukan satu tema saja pada sebuah buku. Misalkan tema Parenting, pendidikan, motivasi, dan lainnya. Lalu, kembangkan tema dengan ide yang menarik. Ide dapat diperoleh dari berbagai sumber, antara lain sebagai berikut :
1. Pengalaman pribadi
2. Pengalaman orang lain
3. Berita di media massa
4. Status facebook, twitter, whats app dan instagram
5. Imajinasi
6. Pengataman lingkungan
7. Perenungan
8. Membaca buku
Setelah ide didapat maka saatnya mengembangkan tulusan. Dalam hal ini, ibu iin biasanya mengambil data dan fakta di internet.
Setelah itu, beliau membuat kerangka tulisan yang dilanjutkan dengan penulisan buku.
Contoh kerangka tulisan yang beliau buat saat menulis buku bersama Prof. Eko Indrajit :
Bab 1. Penggunaan internet di Indonesia
A. Pembagian generasi pengguna internet
B. Karakteristik generasi dalam berinternet
Bab 2. Media Sosial
A. Media Sosial
B. UU ITE
C. Kejahatan di Media Sosial
Bab 3. Literasi Digital
A. Pengertian
B. Elemen
C. Pengembangan
D. Kerangka Literasi Digital
E. Level Kompetensi Literasi Digital
F. Manfaat
G. Penerapan Literasi Digital pada Lintas Generasi
H. Kewargaan Digital
Bab 4. Ekosistem Literasi Digital di Nusantara
A. Keluarga
B. Sekolah
C. Masyarakat
Bab 5. Literasi Digital untuk Membangun Digital Mindset Warganet +62
A. Perkembangan Gerakan Literasi Digital di Indonesia
B. Literasi Digital tanpa Digital Mindset di Indonesia
C. Membangun Digital Mindset Warganet +62
Selanjutnya beliau menulis buku berdasarkan kerangka tersebut. Selanjutnya hal yang sangat penting yaitu penataan otomatis dari daftar isi hingga daftar pustaka. Beliau menggunakan rujukan Bapak Yulius Roma Patandean di https://www. Youtube.com/watch?v=eePQwyHAcjw&feature=youtu.be
Adapun sebuah buku non fiksi meliputi bagian-bagian berikut :
1. Halaman Judul
2. Halaman Persembahan ( optional )
3. Halaman Daftar Isi
4. Halaman Kata Pengantar ( opsional, minta kepada tokoh yang berpengaruh )
5. Halaman Prakata
6. Halaman Ucapan Terimakasih ( opsional )
7. Bagian/ Bab
8. Hlaman Lampiran ( opsional)
9. Halaman glosarium
10. Halaman Daftar Pustaka
11. Halamn indeks
12. Halaman tentang penulis
Langkah 2. Menulis Draf.
Prinsip-prinsip penulisan draf :
1. Menuangkan konsep tulisan menjadi sebuah tulisan dengan bebas
2. Mementingkan bagaimana ide dituliskan, bukan pada kesempurnaan tulisan
Langkah 3. Merevisi Draf
1. Merevisi sistematika tulisan dan penyajian
2. Memeriksa gambaran besar dari naskah
Langkah 4. Menyunting Naskah
Penggunaan KBBI atau KBBI online dan PUEBI adalah hal yang wajib.
1. Perhatikan Ejaan
2. Tata bahasa
3. Diksi
4. Data dan fakta
5. Legalitas dan Norma
Lnagkah 5. Menerbitkan.
Jika langkah-langkah sebelumnya sudah dilakukan dengan baik, naskah buku siap dikirim ke penerbit untuk kemudian diterbitkan.
Beliau menegaskan bahwa langkah-langkah penyusunan buku harus dilakukan secara berurutan.
Terakhir beliau memotivasi kita untuk dapat menyikapi dengan baik hambatan-hambatan yang pastinya akan menghiasi proses ini. Jika hambatan dapat diatasi maka karya yang diimpikan akan terwujud.
Semoga bermanfaat. Salam Litersi..
Bermanfaat sekali bu. Terima kasih sudah berbagi. Mari berkunjung ke blog saya Jagoan Banten
BalasHapusSangat terinspirasi Ibu, terima kasih
BalasHapus