Kamis, 29 Juli 2021

Buku Muara Tulisan dan Buku adalah Mahkota Penulis

 


Pertemuan ke-8

Tema                : Buku Muara Tulisan dan Buku adalah Mahkota Penulis

Narasumber     : H. Thamrin Dahlan, SKM, M.Si

Moderator        : Mr Bams


" Sesungguhnya muara dari menulis itu adalah buku. Karena buku bersifat abadi dan menjadi alibi tak terbantahkan atas kehadiran seorang anak manusia di muka bumi ini "

Guru hebat adalah guru yang memiliki paradigma kritis dan konstruktif yang akan mampu menjawab tuntutan zaman yang mengharuskan peningkatan mutu pendidikan.

Guru arsitek peradaban adalah guru yang mampu memberikan teladan yang baik. Guru ini tidak hanya mengajar di depan kelas, namun mendidik dengan hati melalui sikap dan tingkah laku sehari-hari.

Apa hubungan antara profesi guru dengan penulis ?

Keduanya menorehkan atsar yang mampu dikenang oleh setiap terdidik dan pembaca. Keduanya merupakan profesi peradaban. Sang guru yang penulis akan lebih mampu melebarkan sayap ilmu nya kepada siapapun yang membaca karyanya. 

Dalam paparannya, Bapak Thamrin memotivsi kita sebagai penulis pemula untuk menyempatkan diri menuliskan apa yang terjadi di sekitar kita pada saat itu juga. Tidak perlu banyak kira-kira cukup 7 paragraf dan setiap kalimat upayakan terdiri dari sekitar 9 kata. Tulisan berisi uraian dari 5W ( What, Where, Why, When, Who) dan 1 H ( How ). Usahakan menulis sampai selesai, jadi jangan menjadikan tulisan kita terbengkelai.

Beliau menambahkan bahwa menulis bisa dalam berbagai bentuk tergantung genre. Tulisan bisa berupa artikel deskriptif yaitu berbentuk laporan dan liputan suatu peristiwa. Tidak ada pemecahan masalah di dalamnya.

Tulisan bisa juga disajikan dalam bentuk artikel eksplanatif yaitu berbentuk karya ilmiah ( skripsi, tesis, disertasi dan jurnal ) dan Opini.

Selain itu tulisan bisa berbentuk fiksi seperti puisi, novel, cerbung, cerpen, pantun dan lainnya.

Yang tidak kalah penting, bahwa setelah menjadi tulisan jangan lupa untuk mengedit ( dibaca berulang-ulang ) dan segera posting di media sosial.

So, segera siapkan kertas dan pena atau cukup bawa HP aja.💪

Bapak Thamrin yang juga seorang penulis 40 judul buku ini seolah-olah memberi jembatan menulis bagi kita semua untuk mampu melakukannya. Bahkan yang tidak pernah melakukan sebelumnya. Beliau menegaskan bahwa motivasi menulis terhebat adalah diri kita sendiri. Inspirasi ada di sekeliling kita dan kreasi adalah anugerah berupa semangat berbagi yang menggelegak di dada.

Alah bisa karena biasa tidaklah berarti menulis itu perlu waktu lama untuk menjadikan bagian hidup. Menulis bukan sekedar mengisi waktu luang. Justru menyediakan waktu 1 jam sehari untuk menulis merupakan kunci kesuksesan seorang pekerja peradaban.

Lalu, bagaimana agar tulisan kita mampu menyentuh hati pembacanya?. Penulis lulusan S2 Universitas Indonesia ini memberikan tips yaitu agar kita menulis apa yang kita suka, apa yang dipahami, bisa tentang hobi, pekerjaan, lingkungan, teman atau apa saja.

Untuk mendapat inspirasi yang kemudian dituangkan sebagai tulisan, kita bisa melakukan hal-hal seperti banyak membaca, mengikuti webinar, menelaah berita aktual, menelisik berita viral, silaturrahim, menyaksikan fenomena alam, berinteraksi dengan orang lain dan sebagainya.

Nah, dimana tulisan kita disimpan jika belum sempat mengedit dan mempublikasikan ke medsos?. Kita bisa meletakkan tulisan di facebook, handphone, laptop, personel computer, notebook, dan sebagainya. Sebagai tambahan, bermedsos hendaknya terlebih dulu memiliki akun di beberapa website. Sebelumnya kita harus memiliki email dan jangan lupa simpan password.

Jika sudah saatnya, tulisan bisa dipublikasikan melalui website sekolah, website kompasiana.com, website terbitanbukugratis.id, facebook, whats app, twitter dan lainnya. 

Apakah tulisan-tulisan yang telah kita buat tadi bisa dengan mudah dijadikan buku?. Jawabannya ya. Apalagi jika kita sudah "menabung" beberapa tulisan yang siap cetak. Jika kuantitas tulisan kita sudah memenuhi syarat penerbitan maka bukan hal yang sulit untuk segera dijadikan buku. 

Bapak Thamrin adalah seorang pegiat literasi yang sekaligus pemilik Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan ( YPTD ) memberikan satu solusi terkait penerbitan buku. Diantaranya adalah mengirim naskah ke email thamrindahlan@gmail.com. Stelah itu YPTD akan memproses pengusulan ISBN ke Perpustakaan Nasional. Selanjutnya proses editing, cover, dan layout. Yang terakhir adalah cetak buku. YPTD adalah yayasan non profit yang mewakafkan diri membantu teman-teman yang ingin menerbitkan buku ber-ISBN.

Terakhir adalah biodata dari bapak Thamrin Dahlan yang mungkin bisa menjadi referensi kita dalam membuat tulisan hingga menjadi sebuah buku. Karya  monumental yang akan menginspirasi bagi kehidupan kita dan orang lain.


So,,sudah saatnya kita membangun sejarah kehidupan kita dengan membuat buku yang "menghidupi" diri dan orang lain.Salam literasi....👌






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Koneksi Antar Materi Modul 2.1

  " Semua pen g etahuan terhubung ke semua pengetahuan lainnya. Yag menyenangkan adalah membuat koneksinya". ( Arthur Aufderheide ...